Diskusi Lagi dan Lagi

DEKLARASI Fopersma Riau. Pertama menolak amplop beserta isinya. Kedua menuntaskan agenda reformasi. Ketiga menegakkan demokrasi. Keempat menjadi insan pers sesungguhnya.” Kata-kata ini diucapkan Resti, kru Visi Unilak. Semua peserta ikuti kata-kata Resti. Ini jadi agenda akhir Rapat Kerja Akhir Tahun Fopersma Riau, 25-26 Desember 2010 di Sekretariat Bahana Mahasiswa.

Rapat kerja ini dihadiri empat LPM se-Riau; Visi Unilak, Aklamasi UIR, Bahana UR, dan Gagasan UIN Suska. Ada empat agenda seharian itu; diskusi bersama Aliansi Jurnalis Independen bertajuk Mendambakan Pers Kritis di Riau, diskusi bertajuk Visi ABG Dulu, Fopersma Kini bersama satu alumni perwakilan empat LPM. Lalu ada masak-masak dan makan malam bersama. Malamnya—agenda terpenting—Roadmap Fopersma 2011—mau dibawa ke mana Fopersma setahun ke depan, ditentukan di sini. Pukul 02.52, rapat kerja seharian usai.

Sempena tahun baru Islam 7 Desember 2010, BM juga menggelar diskusi bersama Fopersma. Diskusi bertajuk Pluralisme Beragama. Salah satu bahasannya soal Ahmadiyah yang divonis haram oleh Majelis Ulama Indonesia. Tiga hari kemudian—masih bersama Fopersma—ada diskusi dengan Kanda Azizon Nurza. Ia mantan aktivis, alumni UR. Kini ia bekerja di PT BOB-BSP Siak Hulu, sebuah perusahaan minyak—sejenis Chevron. Topik diskusinya, Kritik Sosial Azizon, Dulu dan Kini. Diskusi diadakan di Coto Makassar Daeng Gassing Pekanbaru.

Pembaca budiman,
Berbagai forum diskusi yang diikuti BM tentu berpengaruh pada penyajian Bahana. Salah satunya mewujudkan liputan yang kritis dan independen. Di edisi ini, kami angkat liputan utama soal pusat dan badan penelitian di UR. Menilik perkembangan mereka, dari awal berdiri hingga sekarang. Temuan BM, dari 28 badan kajian di UR, hanya 9 badan yang aktif. Kegiatan penelitian di sebagian besar pusat kajian pun hanya dua sampai tiga buah per tahun. Padahal salah satu tolak ukur kemajuan UR bisa dilihat melalui hasil penelitian di bawah naungan pusat dan badan kajian.

Selain itu, kita punya liputan soal perjalanan dua kru BM memperdalam ilmu jurnalisme di Medan dan Lampung. Ini tersaji di rubrik feature. Di samping liputan, BM sedang mengurus acara workshop menulis kerjasama dengan Eka Tjipta Foundation. Workshop diadakan 30 Januari-5 Februari 2011. Lalu 6 Februari 2011 di Pustaka Soeman HS akan diluncurkan buku Agama Saya Adalah Jurnalisme karya Andreas Harsono. Ia wartawan internasional yang berkiblat pada sembilan elemen jurnalisme. (redaksi) ***

Tinggalkan komentar